Bukasanabukasini
– Jumlah
kematian kelinci yang di sebabkan penyakit pada kelinci cukup tinggi, bisa berkisar 15% –
40%. Nah kematian yang paling tinggi terjadi dari masa kelahiran hingga
penyapihan. Bagaimana bisa begitu?
Untuk Tips merawat kelinci klik DiSini<<
Bukasanabukasini. |
Faktor penyebab
timbulnya penyakit bisa di sebabkan beberapa hal, misalnya :
1. Kelemahan dalam
menjaga sanitasi kandang
2. pemberian pakan
berkualitas jelek,
3. volume pakan
kurang,
4. air minum kotor
atau kurang,
5. kekurangan zat
nutrisi (protein, vitamin, mineral),
6. tertular kelinci
lain yang menderitasakit,
7. perubahan cuaca,
8. dll
Kelinci sakit menunjukkan gejala yang cukup mencolok. Antara lain lesu, nafsu makan hilang, mata sayu, dan suhu badan naik turun. Untuk kelinci yang sakit baiknya di masukkan ke kandang karantina, untuk di rawat sendiri.
Kelinci sakit menunjukkan gejala yang cukup mencolok. Antara lain lesu, nafsu makan hilang, mata sayu, dan suhu badan naik turun. Untuk kelinci yang sakit baiknya di masukkan ke kandang karantina, untuk di rawat sendiri.
Nah untuk postingan
kali ini Bukasanabukasini akan
membahas penyakit kelinci yang sering menyebabkan kematian :
1.
Enteritis Kompleks
Penyakit ini
menyerang alat pencernaan, dan menjadi penyebab kematian paling umum pada
kelinci di peternakan. Korbannya anak-anak kelinci yang masih menyusu. Anak
kelinci yang sembuh dari penyakit ini pertumbuhan selanjutanya kurang baik.
Dikalangan peternak, penyakit ini di kenal dengan beberapa nama, antara lain
kembung, mencret, dan bloat. Penyebabnya bisa karena udara lembap, basah, atau
terkena angin malam secara langsung, dan cuaca jelek. Kembung juga bisa di
sebabkan salah makanan, karena perbandingan serat kasar,protein, dan lemak
tidak tepat. Gejala kembung, kelinci berdiri dengan posisi membungkuk, kaki
depan agak maju. Daun telinga turun, mata suram memincing. Gigi berkerokot
menahan sakit. Kelinci tampak haus, selalu mendekati air minum. Kaki depan di
masukkan ke dalam tempat air minum.
Ketika buang kotoran, warnanya hijau gelap, bau, lendir menggantung pada dubur.
Penyebabnya kandungan serat kasar pakan terlalu tinggi, lebih dari 22%.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan menyingkirkan hijauan dan air minum yang
tersedia.Selama satu hari kelinci diberi pakan hay atau daun kacang kering,
diobati dengan antibiotik yang di berikan pada makanan induk yang sedang
menyusui atau ke dalam air minumnya. Setelah sembuh dapat diberi pakan seperti
biasa. Secara umum enteritis kompleks terjadi karena kelinci salah makanan,
jenis makanan yang di berikan tidak cocok atau sering berubah macamnya, terlalu
banyak makan hijauan basah, cuaca jelek,kondisi kandang jelek, dan anak kelinci
terlalu cepat disapih. Kelinci dewasa yang kurang serat kasar, atau anak
kelinci yang terlalu banyak memeperoleh serat kasar juga mudah terserang
enteritis kompleks.
2.
Pasteurellosis
Penyakit ini sering
menyerang kelinci dewasa, baik jantan maupun betina. Penyakit ini menyerang
alat pencernaan. Penyebabnya kuman Pasteurella multocida. Serangan dimulai dari
saluran pencernaan bagian atas. Infeksinya menjalar pada organ-organ lain,
terutama uterus, testicles, dan kelenjar susu. Pencegahannya dapat dengan
membuang kotoran yang lebih sering dengan dikombinasikan adanya ventilasi yang
baik dapat mengurangi timbulnya penyakit karena pasteurellosis.
3.
Young Doe Syndrome
Penyakit ini
terjadi pada kelinci-kelinci betina pada kelompok kelahiran yang pertama dan
kedua. Penyebabnya adalah septicemia akibat mastitis sehingga terjadi bengkak
pada kelenjar susu. Kuman stapphylorus aureus memasuki kelenjar susu melaui
luka pada kelenjar atau puting susu. Karena mastitis, suhu badan induk panas,
nafsu makannya kurang. Puting susu bengkak dan keras, sehingga induk tak mau
menyusui anaknya. Anaka-anak kelinci mati karena tak mendapatkan susu dari
induknya. Induk sakit diisolasi. Penyakitnya dapat di sembuhkan kalau belum
terlambat. Obatnya, suntikan dengan Penicilin, Dexatozoon, Sulmethonl, Sulfa
Strong atau Oxylin. Selain itu, kandang dibersihkan, di semprot atau di cucui
dengan Asepto. Anak-anak kelinci selama induknya sakit di pelihara di kandang
lain, diberi Rabbit milk, atau lebih mudahnya bisa di berikan susu kambing
etawa sebagai alternatif.
4.
Kokkidiosis
Penyakit ini
terutama menyerang kelinci yang di pelihara di atas lantai. Penyebabnya kuman
parasit (protozoa) yang menyerang usut atau hati. Parasit yang menyerang hati
banyak menimbulkan kematian pada anak kelinci. Hati yang terserang kokkidiosis
terlihat bercak-bercak puktih kalau di bedah. Penularan penyakit lewat mulut.
Bibit penyakit lewat mulut. Bibit penyakit tertelan lewat makanan, air minum,
atau sesuatu yang mengandung penyakit yang dijilati kelinci.Pada musim hujan
yang panjang dan kondisi peternakan kotor, serangan penyakit ini mudah sekali
timbul. Gejala nya kokkidiosis antara lain nafsu makan turun, badan kurus,
lesu, dan berat badan terus merosot. Gigi berkerot-kerot menahan sakit,
beraknya mencret bercampur darah atau berlendir putih. Pengobatannya, kelinci
sakit di obati dengan obat-obatan yang mengandung sulfa untuk menghambat diare.
Misalnya, sulfa quinoxalin, Trisulfa, Sulfa Strong, dan Noxal. Dapat juga
diobati dengan Stop Diare yang mengandung Tetracycline, atau Eludron yang
berupa obat tetes. Sanitasi kandang dan lingkungan dilakukan ketat. Kandang
harus bersih dan berventilasi baik. Udara dalam kandang pun segar karena
sirkulasinya bagus. Membatasi kunjungan orang dipeternakan dan menjaga kualitas
ransum agar bersih dan bermutu baik juga harus dilakukan.
5. Sembelit
Penyakit ini
menunjukkan gejala tak bisa berak. Kencing sedikit sekali. Kelakuan kelinci
sangat gelisah. Penyebabnya, pemberian ransum kering kurang diimbangi dengan
kebutuhan air minum yang cukup. Imbangan serat kasar dalam ransum kering dengan
pakan hijauan kurang tepat. Kelinci kurang gerak karena kandang terlalu sempit.
Pengobatannya dilakukan dengan memberi kelinci air minum sebanyak-banyaknya.
Sediakan banyak hijauan, sayuran, atau buah-buahan. Selain itu, lepaskan
kelinci di luar kandang agar mendapat udara segar dan bergerak
sebanyak-banyaknya. Pakan yang seimbang antara ransum kering dan hijauan dapat
mencegah terjadinya sembelit. Air minum dicukupi, tambahkan vitamin dan mineral
untuk pelengkap gizinya. Kandang yang sudah sempit diganti dengan yang lebih
lebar agar kelinci yang tinggal di dalamnya nyaman.
6.
Pilek
Gejalanya mudah
hidung kelinci mengeluarkan lendir berwarna jernih atau keruh, selain itu juga
sering bersin-bersin. Kaki depan selalu berusaha menggaruk hidung. Kaki dan
bulu badannya ikut basah. Mata sembap, basah, berair. Penyebab penyakit susah
dipastikan, mungkin bakteri atau virus. SIfat penyakit sangat menular, menyerang
selaput lendir pada saluran hidung. Infeksi dapat menyebar ke tenggorok dan
paru sehingga menimbulkan sesak napas. Langkah penanganannya, penderita harus
di rawat. Hidung yang penuh ingus disemprot larutan antiseptik, kerak yang
mengeras dibersihkan dengan air hangat. Obati kelinci dengan antibiotik seperti
Penicilin atau Anticold. Penyakit pilek mudah timbul kalau lingkungan kandang
lengas dan basah. Sirkulasi udara yang jelek cepat membantu penyebarannya.
Penularan pilek dapat dicegah kalau sanitasi kandang baik, populasi kandang
tidak padat, volume pakan cukup dan tinggi nilai gizinya, ternak banyak
bergerak, dan cukup mendapat sinar matahari pagi setiap hari.
7.
Pneumonia
Alias radang paru
menyerang alat pernapasan, yaitu paru-paru. Penyebabnya kuman Pasteurella
Multocida. Gejalanya, kepala sering diangkat tinggi-tinggi karena susah
bernapas. Mata dan telinga kebiru-biruan, kadang-kadang keluar cairan bernanah.
Kotorannya encer. Penyakit ini biasanya menyerang kelinci yang kondisi badannya
agak menurun, terutama induk menjelang melahirkan anak kedua atau ketiga
kalinya. Penyebab awal,kelinci di kandang sering terkena aliran angin
langsung., udara di dalam kandang lembap, dan pakan bergizi buruk.Penyakit
radang paru sukar disembuhkan, kecuali kalau penderita memperoleh pengobatan
ketika gejala sakit masih pada tahap permulaan. Obatnya Penicillin, Oxylin,
atau Sulfa Strong yang diberikan lewat suntikan.
8.
Kudis
penyakit ini
menimbulkan gatal-gatal. Bagian tubuh yang terserang mula-mula kepala, lalu
menjalar ke mata, hidung, kaki, dan kemudian seluruh tubuh. Penyebabnya kutu
Sarcoptes Scabiei sehingga penyakitnya disebut scabesiosis alias kudis. Kutu
kudis berbentuk hampir bulat, berkaki empat pasang. Kutu jantan berukuran
0,2-0,24 mm, sementara betina 0,33-0,6 mm, kutu berkembang biak dengan telur,
sekali bertelur 40-50 butir. Kutu betina masuk di bawah kulit dengan merusak
lapisan kulit bagian atas. Kerusakan kulit menimbulkan luka dan gatal-gatal.
Akibatnya timbul infeksi kulit. Kulit kemerah-merahan, bulu rontok, disertai
gatal-gatal yang menyiksa. Saking seringnya kelinci menggaruk-garuk dan
menggosok-gosokkan badan pada dinding kandang, seluruh badan kelinci akan penuh
koreng. Badannya cepat kurus, makan tak mau, dan akhirnya bisa mati. Kelinci
terkena kudis harus disingkirkan di kandang isolasi. Bersihkan kandang yang
dihuni, lalu disemprot disenfektan (obat pembasmi hama; Asuntal, Neguvan,
Notick) dengan cermat. Kandang dijemur dan dibiarkan kosong minimal sampai 15
hari. Untuk penanganannya,kelinci sakit di cukur bulunya di sekitar bagian yang
kudisan. Cuci lukanya dengan air hangat. Setelah bersih dan di lap kering,
olesi luka dengan obat kudis, misalnya salep belerang, Caviam, atau Scabicid
Cream. Pengobatan dilakukan setiap dua hari sekali.
9.
Kanker Telinga
Penyakit
ini di tandai rasa gatal dan sakit pada telinga yang terserang. Kepala sering
digoyang-goyangkan dan di geleng-gelengkan. Daun telinga digosok-gosokkan
segingga kulit telinganya yang putih menjadi kemerah-merahan. Cairan keluar
dari jaringan yang rusak, lalu mengeras membentuk kerak. Kelinci yang terserang
menjadi kurus karena gelisah dan tak tenang. Penyakit ini di sebabkan kutu yang
hidup di permukaan kulit sebelah dalam telinga. Pada pangkal telinga agian
dalam terdapat endapan sisik kekuning-kuningan. Kelinci yang sehat hidup
berdekatan dengan penderita harus ikut diobati karena penyakit mudah menular.
Bagian telinga yang terserang diolesi dengan obat pembasmi kutu. Obat dibuat
dengan campuran 1 bagian yodium, 25 bagian minyak kelapa, dan 10 bagian
alkohol. Obat di oleskan menggunakan kapas.Untuk Tips merawat kelinci klik DiSini<<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih.