Bukasanabukasini, Jakarta - Anggota
Komisi V DPR mendesak Direktorat Perhubungan untuk memberikan peringatan keras
kepada maskapai penerbangan Lion Air, terkait kembali ditangkapnya pilot
maskapai tersebut karena mengkonsumsi narkoba.
"Ini sudah berulang kali terjadi, ini menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan kru Lion Air. Jangan dilokalisir hanya persoalan moral pilot saja, maskapai harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Dirjen Perhubungan harus memberikan peringatan keras kepada Lion," jelas anggota Komisi V DPR dari Fraksi PPP, Muhammad Arwani Thomafi, Sabtu (4/2/2012).
Baca Selengkapnya......
"Ini sudah berulang kali terjadi, ini menunjukkan ada yang tidak beres dengan manajemen pembinaan kru Lion Air. Jangan dilokalisir hanya persoalan moral pilot saja, maskapai harus ikut bertanggung jawab atas kejadian ini. Dirjen Perhubungan harus memberikan peringatan keras kepada Lion," jelas anggota Komisi V DPR dari Fraksi PPP, Muhammad Arwani Thomafi, Sabtu (4/2/2012).
Bukasanabukasini. |
Dia
juga mendesak manajemen Lion Air khususnya yang menangani bidang pembinaan kru,
untuk diaudit. Selain itu politisi PPP ini juga mendesak untuk perlunya
dilakukan pengecekan kesehatan termasuk tes urine dan narkoba kepada kru Lion Air setiap menjelang terbang. Sementara untuk pilot yang tertangkap, harus
dicopot lisensi pilotnya.
"Ini sudah mengkhawatirkan. Dimana jaminan keselamatan para penumpang? Ini semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Naik Angkot takut diperkosa, jalan kaki takut ditabrak mobil, naik kereta diatas gerbong, ini naik pesawat, eh pilotnya nyabu," ucapnya.
Muhammad Arwani Thomafi juga mengatakan Komisi V akan memanggil lagi pihak Lion Air dan Menhub. "Kemarin sudah kita panggil terkait nyabu yang pertama," ucapnya.
"Ini sudah mengkhawatirkan. Dimana jaminan keselamatan para penumpang? Ini semakin menegaskan ada problem besar terkait aspek keselamatan transportasi di negara ini. Naik Angkot takut diperkosa, jalan kaki takut ditabrak mobil, naik kereta diatas gerbong, ini naik pesawat, eh pilotnya nyabu," ucapnya.
Muhammad Arwani Thomafi juga mengatakan Komisi V akan memanggil lagi pihak Lion Air dan Menhub. "Kemarin sudah kita panggil terkait nyabu yang pertama," ucapnya.
Sumber: (yahoo.co.id)